Jumat, 08 Oktober 2010

Kaum Melarat Penemu Makanan Enak Mahal

Konon 8 dekade yang lalu nelayan di Jepang hidupnya sangatlah sengsara. Mereka yang menangkap ikan, tetapi ikannya untuk dijual dan mereka beserta keluarganya harus menahan diri untuk tidak memakannya. Mereka hanya menyantap sisa bagian ikan, udang dan kepiting yang tak laku dijual. Sisa-sisa itu yang sesungguhnya adalah "afval" atau "sampah" mereka coba olah agar masih bercita rasa, diberi bumbu dan diawetkan.
 
Usai Perang Dunia II perekonomian dan standar hidup Jepang naik luar biasa, tertinggi didunia. Saat itu seorang kakek mengolah resep nelayan melarat itu melalui proses teknologi canggih dan dikemas rapih. Produk baru ini langsung digemari konsumen dan menjadi food dressing sehari-hari yang paling populer didalam makanan setiap keluarga. Produk ini diberi nama RICE SEASONING yang cocok untuk ditabur diatas nasi putih, sushi, tahu goreng, pasta atau sandwich.
 
(Legend of Ajishima Furikake, dikutip dari Ajishima Rice Seasoning packaging).
 
 
 
 
 
 
 
Siapa yang tak kenal CAP CAY ? Aku kira semua KoKiers sudah pernah mencicipi, baik yang versi halal maupun yang tidak. Istilah Cap Cay sendiri berasal dari bahasa Hokkian yang arti harafiahnya "Sepuluh Sayuran" dan nama itu setahu ku cuma dikenal di Indonesia. Walau Cap Cay jelas masakan China tetapi ternyata dinegeri China sendiri tidak dikenal...............memang ada yang menduga itu berasal dari Taishan suatu daerah di China yang penduduknya banyak mengembara (macam orang Padang dan Batak barangkali) atau dimasa Dinasti Qing.
 
Ada pula yang memperkirakan Cap Cay pertama kali disajikan oleh jurumasak Duta Besar Li Hung saat berkunjung ke New York pada tanggal 29/08/1896 untuk menjamu pembesar China dan Barat. Tetapi aku lebih sreg kepada kisah berikut, yaitu penemu masakan Cap Cay ini adalah para imigrant China di San Francisco yang didatangkan dari China untuk memasang rel kereta api. Soalnya penduduk lokal sendiri baik Indian maupun hitam tidak kuat bekerja (banyak yang sakit atau mati) di medan yang begitu ganas cuacanya. Nah, sebagian dari mereka yang habis kontrak kerjanya meneruskan tinggal di USA dengan bekerja jadi kuli atau pekerja didapur Restoran Barat dan yang punya sedikit modal serta keberanian membuka Binatu (cuci pakaian) dan/atau Warung Makan China. Yang bekerja didapur Restoran Barat mendapati bahwa restoran banyak membuangi sisa-sisa potongan sayur  dan tetelan daging macam-macam ketempat sampah. Dia merasa sayang, maka minta izin untuk dibawa pulang......................
 
Setibanya dirumah dia bereksprimen memasaknya sampai akhirnya tercipta rasanya yang cocok. Lalu dia bagi-bagikan kepada tetangga, sanak familinya dan teman-temannya ................... terbukti mereka juga menyukainya. Maka dia memberanikan diri buka warung Cap Cay dengan pelanggan mula-mula ya kuli-kuli China bahkan kemudian kuli-kuli ras-ras lainnya. Lama kelamaan masakan ini yang di USA dinamakan CHOP SUEY (apa artinya aku tidak tahu) dikenal luas di USA, sehingga di masa itu bertebaran Warung atau Restoran Chop Suey diberbagai kota di USA dan pelanggannya bukan lagi  kuli-kuli melainkan orang-orang berduit.
 
Barangkali didunia ini etnik China adalah yang paling rajin menekuni otak-atik resep makanan, dari suatu bahan inferior menjadi masakan superior. Apa yang dibuang oleh etnik lainnya, oleh mereka di-"sulap" jadi makanan lezat dan mahal. Siapa sangka SARANG BURUNG WALET yang berasal dari air liur burung walet bisa menjadi makanan yang amat mahal ? Siapa nyana CEKER AYAM yang dulunya dibuang atau paling-paling untuk bikin kuah bulion orang miskin sekarang malah  dijadikan sajian di pesta makan YUM CHA (dim sum) dan sekarang dijadikan komoditi ekspor Australia ke Hongkong dan China ?
 
"HISIT" atau "SIRIP IKAN HIU" menjelma jadi masakan mahal. Siapa sudah merasakan nikmatnya sup hisit telur kepiting ?
 
 
 
 
 
 
"BEGGAR CHICKEN" atau "AYAM PENGEMIS" yang diketemukan oleh pengemis kini jadi sajian mewah di restoran berprestige.
 
 
 
 
 
 
 
REBUNG (BAMBOO SHOOT) yang awalnya hasil korek-korek tanah oleh penduduk miskin yang kelaparan di musim dingin boleh pula ikut nongkrong di restoran kaum berada.
 
BLACK TRUFFLE yang dijuluki BLACK GOLD berharga $ 3,000 per kg. Jenis fungus yang mula-mula ditemukan di salah satu hutan di Perancis masih bersaudara dengan mushroom dan tumbuh tersembunyi dibawah permukaan tanah diantara akar pepohonan Oak dan Hazelnut. Penemuan tidak sengaja oleh petani gurem dikemudian hari jadi makanan paling bergengsi didunia kuliner. Penulis Alexandre Dumas menyebutnya sebagai "the gastronome's holy of holies".
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
NASI JAMBLANG dikota Cirebon awalnya ditujukan untuk makanan kuli pelabuhan. Segala jenis masakan termasuk nasi dibuat dalam kemasan yang sangat kecil dan memakai daun jati..................tetapi disitulah keunikan dan kelezatannya. Kombinasi masakan yang disantap ada ditangan pelanggan. Maksud semula dibuat kecil-kecil adalah untuk memungkinkan pelanggan yang kantongnya cekak mengatur budget makannya, tetapi bagi kaum berduit itu malah itu porsi yang pas dan menggelitik, tidak bikin mual.
 
Sekarang ini penggemar Nasi Jamblang bukan hanya para marginal melainkan juga yang bermobil mewah, bukan pula melulu orang Cirebon melainkan juga dari kota-kota lainnya. Dan Nasi Jamblang untuk kelas atas (mungkin kualitas bahannya beda dan variasi jenisnya lebih banyak) jelas-jelas mahal.
 
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar