Jumat, 08 Oktober 2010

Buat Yogurt Sambil Bermain

Oleh Neli Triana dan Ratih P Sudarsono
Sehari dua kali perah susu, pukul 08.00 dan 15.00. Susu hasil perahan sendiri kemudian diolah menjadi yogurt.
Anak-anak memasak? Mengapa tidak. Sekarang banyak tempat wisata yang mengajak anak berkelana merasakan menjadi apa saja, termasuk enaknya menjadi koki. Selain mengenal bermacam- macam kudapan sehat dan bahan-bahan pembuatnya, anak menjadi lebih bisa menghargai makanan yang mereka makan.
Wisata unik ini bisa dinikmati, antara lain, di Taman Budaya Sentul City dan Agripark IPB di Kota Bogor. Pilihan menarik lain, terutama untuk mengenal pertanian tradisional, yaitu Kampung Wisata Cinangneng di Kabupaten Bogor.
Sesuai namanya, Agripark IPB memang dikelola PT Bogor Life Science and Technology menginduk pada Institut Pertanian Bogor. Agripark IPB berlokasi di Taman Kencana Sempur di tengah kota.
Direktur PT Bogor Life Science and Technology Herry Nugraha mengatakan, Agripark sengaja dirancang sebagai kawasan wisata berbasis pertanian yang terdiri dari dua bagian, yakni Agrifun dan Agricafe. Boleh dikata Agrifun adalah miniatur IPB. Di wahana ini ada fasilitas milik Fakultas Pertanian, Peternakan, Kedokteran Hewan, dan Teknologi Pangan.
Di sini, anak-anak bebas bermain di kandang kambing dan memberi minum susu anak- anak kambing dengan botol dot atau justru memerah susu sapi sendiri.
”Sehari dua kali perah susu, pukul 08.00 dan 15.00. Susu hasil perahan sendiri kemudian diolah menjadi yogurt,” kata Pristi, penyelia kegiatan di Agrifun.
Setelah memerah susu, anak- anak digiring ke laboratorium mini teknologi pangan. Di situlah anak-anak mengolah susu murni menjadi yogurt untuk dinikmati di tempat atau dibawa pulang.
Di setiap kegiatan, selalu ada pemandu yang menemani anak- anak. Aisyah (4), misalnya, sulit mengerti bahwa tumbuhan ternyata memasak makanannya agar bisa berkembang. Pristi kemudian mengenalkan bagaimana sebuah pohon tumbuh dan kegunaannya serta cara menanam pohon. Bibit pohon yang dipakai adalah bibit sayuran, seperti cabai dan tomat. Untuk oleh-oleh, Aisyah boleh membawa pulang bibit tanaman biar bisa praktik menanam sendiri.
Si kecil Aisyah makin kegirangan karena di taman wisata ini, ia bisa ikut-ikutan menjadi dokter hewan di klinik hewan. Di klinik ini, anak-anak akan diperkenalkan kepada dokter hewan yang mengobati dan merawat hewan piaraan, seperti kucing, anjing, kelinci, dan ular.
Untuk bisa merasakan semua pengalaman menarik itu, orangtua bisa memesan sebelum datang. Tersedia paket sekali datang maupun paket empat kali pertemuan. Biaya per anak Rp 35.000-Rp 120.000.
Kalau mendadak datang, bayar saja Rp 10.000 per anak dan manfaatkan aneka permainan luar ruang yang menantang, seperti flying fox. Taman bermain outbond ini berdampingan dengan Agricafe, tempat semua keluarga dan teman bisa duduk santai menyantap aneka makanan khas Bogor maupun menu-menu barat. Jaminan menggoda yang ditawarkan pengelola kafe, bahan makanan yang dipakai sebagian besar hasil olahan mahasiswa IPB maupun usaha kecil yang dibina IPB. Dijamin sehat dan segar.
Koki cilik
Jika Agripark menawarkan fasilitas lengkap tetapi sederhana, Taman Budaya Sentul City mengemas paket-paket wisata anak dan keluarga secara berkelas, tetapi harga tetap terjangkau.
Menurut Kezia Agustina Pariury, pengelola Taman Budaya Sentul City, dengan membayar Rp 1,5 juta, orangtua dan dua anak sudah bisa menghabiskan sehari semalam berwisata di sini.
”Itu sudah menginap di guest house, layanan spa untuk orangtua, program bermain anak, seperti kelas memasak dan kegiatan outdoor,” kata Kezia.
Mencapai Taman Budaya ini mudah saja, dari Jakarta langsung saja masuk jalan tol menuju Bogor. Keluar di pintu Tol Sentul Selatan atau yang sekarang bernama Sentul City. Ikuti petunjuk arah atau bertanya kepada penjaga keamanan setempat, pasti sampai ke tempat yang ditata apik dan hijau itu.
Meskipun dari luar terlihat sempit, Taman Budaya memiliki segudang fasilitas menarik. Secara umum, ada empat kategori, yaitu adventure center, green center, culture center, dan facility center.
Tersedia fasilitas belajar membatik, membuat keramik, sampai melukis kaus, payung, dan layang-layang. Mau memilih ekowisata tur ke hutan pinus, air terjun, atau susur sungai di Gunung Pancar boleh. Fasilitas outbond jelas lengkap. Namun, kalau mau menjadi koki cilik ditemani chef profesional, boleh juga.
”Kenapa keju penting bagi tubuh. Kalsium, itu apa? Ini dijelaskan chef kami sambil mengajari anak membuat makanan sehat,” kata Kezia.
Di Taman Budaya ini, orangtua dan anak punya tempat sendiri-sendiri untuk bersantai. Tunggu apalagi, yuk meluncur.

Kisah Raja dan Koki Istana

Syadan di suatu negeri tinggallah seorang raja yang mempunyai koki yang bijaksana. Suatu ketika sang raja meminta koki untuk memasak makanan yang paling enak sedunia. Sang kokipun memasak pesanan sang raja. Masakan pun siap dihidangkan dan sang raja puas dengan hasil kerja dari sang koki. Apakah gerangan yang dimasak sang koki? Ternyata lidah sapi…
Di hari yang lain sang raja meminta sang koki untuk memasak masakan paling tidak enak sedunia. Sang kokipun kembali melakukan tugasnya dengan baik. sang raja langsung muntah ketika mencicipi masakan sang koki. Apakah gerangan yang dimasak sang koki? Lagi-lagi lidah sapi…
Sang rajapun bertanya, “Wahai koki yang bijaksana, mengapa ketika aku minta masakan yang paling enak sedunia engkau membuatkannya dari lidah sapi yang persis sama ketika aku meminta engkau memasak masakan yang paling tidak enak sedunia?”
Sang Koki menjawab, “Lidah adalah sesuatu yang amat manis, ya raja… Dengannya dunia akan damai, keluarga akan bahagia, dan masyarakat hidup sejahtera. Tetapi wahai raja…terkadang lidah juga menjadi suatu hal yang sangat pahit. Pertengkaran kerap terjadi karenanya, darah tidak jarang tertumpah karenanya, dan terkadang keluargapun menjadi retak karenanya. Oleh karena itu saya sengaja memasak lidah sapi untuk masakan paling enak sedunia dan makanan paling tidak enak sedunia, dengan harapan kita dapat mengambil pelajaran darinya…”

Kokinya Satu Masakannya Banyak

Namanya tukang makan, maka dimanapun berada urusan tenggorokan selalu diutamakan. Tidak terkecuali di unit (rig) terapung. Tentu saja dalam hal ini saya banyak nggelibet mengobrol dengan mereka. Dengan satu catatan bahwa dapur tidak boleh dimasuki selain petugas.
kokiGordon adalah koki yang bertugas cukup lama bekerja disini. Dalam gambar ini dia sendirian bertugas menyiapkan masakan untuk hampir seratus orang.  Kadang ia ditemani seorang asisten yang bertugas mengambil piring, gelas, sendok, garpu dari mesin cuci. Selebihnya dia adalah "one man show."
Seharusnya sebagai jurumasak dia harus pakai topi, tetapi karena tahu akan difoto maka "stupid-cap" alias topi putihnya dilepas. Seperti diketahui Koki saat bekerja diharuskan memakai topi, maksudnya agar kalau sang koki keringatan tidak menetes dan kalau bulunya helai demi helai rontok, apalagi pakai sindap (ketombe) tidak masuk kedalam masakan.
Ruang Kerja
Ini ruang kerja sang koki. Mulai dari potong kentang, wortel, sayuran sampai membuat pastry dilakukan ditempat ini. Musik keras selalu menyertainya ketika mereka bekerja.
Wajahnya menjadi sumringah kalau sudah selesai makan saya meletakkan piring kotor lalu berdiri didepan mereka sambil mengacungkan jempol "Thank You Sir, Very Good Dinner Indeed," dia tahu pasti orang Indon yang bicara mengambil mentah-mentah dari buku kursus 100 jam bahasa Inggris Sutan Sulaiman, sebab orang Australia tidak pernah bilang Thank You melainkan "cheers" yang dibaca seperti cius - dan jarang menyebut Sir kecuali "mate" yang dibaca "maik." Whatever... ini sama dengan kita menyebut "lah" di akhir kalimat. Kalau sudah begini dia akan menjawab "no worries mate" - sebuah ungkapan kalau diterjemahkan menjadi aneh. Niatnya berterima kasih malahan dikira kuatir.
Tetapi ada dukanya. Setiap jam makan dia spesial keluar kandangnya hanya untuk mengecek piring saya. Kalau saja kedapatan saya cuma sayuran atau "healty food," mereka langsung ndedes (bertanya mencecar), "kenapa? apa karena masakan saya tidak enak?" - padahal sudah berulang kali aku mencoba mengatakan sejujurnya, masakannya enak dan huenak (hu) banget
Memajang KueHasil masakan para koki yang berupa kue, pai, milkshake, agar "konyaku." semua dipajang di lemari ini bersama sari buah "Just Juice," susu, susu kacang, es teh manis (baru belakangan ini ada), disamping minuman ringan seperti Coca Cola.
Semua masakan hotel kelas satu. Kalau mereka masak sup buntut ya, kursnya seperti di Hotel Borobudur, dagingnya bisa dilepas pakai sendok saking empuknya.
Karena minimnya petugas dapur maka timbul persoalan ketika kontainer suplai makanan datang dari tongkang untuk disimpan dalam gudang makanan. Padahal seperti nampak pada gambar di bawah ini,   ruangan untuk berjalan di rig begitu sempit sehingga cukup untuk satu orang berpapasan. Tidak mungkin menggunakan, misalnya alat semacam "trolley" - untuk itu kami yang tidak sibuk pada berdiri bahu membahu mengangkuti bahan makanan dan dipindahkan secara estafet. Sebelum acara memindahkan bahan, selalu didahului brifing mengenai bahaya cedera pada persendian pinggang bila mengangkat barang tanpa teknik yang baik tidak perduli seringan apapun barangnya. Bahkan menjadi fardhu untuk mengenakan sepatu boot keselamatan dan kaos tangan.
Sekali tempo saya "mbagusi" malas pakai sarung tangan. Persoalannya kita mengangkat barang hasil bertapa di kotak es selama berhari-hari tentu dinginnya bukan main-main. Tidak lama kemudian tangan saya biru semua. Namun inilah kesempatan untuk ber kontak-sosial dengan mereka. Syukur kalau bisa mengikis kesan negatif bangsa. Apesnya mereka bilang mirip iklan shampo "kok si Anu nggak begitu.
Barang kiriman dibungkus dalam kotak kardus tidak perduli itu telur, daging, atau sayuran. Masing-masing dikenai syarat tidak boleh lebih dari 10 kilogram per bungkus. Maksudnya tidak menimbulkan cidera bagi yang mengangkatnya. Lagian kalau terlalu berat bakalan dibanting-banting dalam pengangkutan. Anda mungkin kerap melihat banyak orang bepergian dengan kopor yang besar dan berat, padahal nantinya kopor bakal dibanting-banting akhirnya cepat rusak.
Gang Sempit di ruang akomodasiCuma karena diantara mereka para kulit putih pekerja keras, saya memilki kelebihan yang mereka tidak bisa saingi yaitu umur, maka usai angkut-angkut daging, kentang, pisang, udang, ikan laut, es krim, dijamin keringat saya paling bercucuran. Orang Australia menyebutnya "you are flat out.."
Habis mereka yang tinggi besar kadang bercandanya "kuli-asli," misalnya paha kambing sudah dingin jelas bobotnya 10 kiloan, main lempar sambil bilang "enteng," giliran kita yang menerimanya sampai mengeluarkan suara "hegh" terbungkuk sambil menahan napas.
Lain kesempatan ia berepisode "berat," sehingga saya keburu menyalurkan lambaran ala Kho Ping Hoo yaitu tenaga Lweekang, Gwakang  dan Sinkang dan mengunci kuda-kuda  ternyata yang disampaikan sekedar kotak berisi udang.

Es Puter, Es Goyang, Es Cincau, Hmm Nikmat ...

Di saat matahari sedang bersinar dengan teriknya dan hujan yang dinanti-nanti tidak juga kunjung turun, akan terasa nikmat dan segar jika kita  dapat menikmati es, jajanan  tempo dulu seperti es puter, es goyang dan cincau hijau.
Meskipun saya tinggal di Jakarta, ternyata sudah lama sekali saya tidak menikmati  enaknya es puter dan es goyang, maklum keberadaan penjaja keliling es puter dan es goyang makin terkikis oleh ice cream merek terkenal yang kian menjamur, meskipun soal rasa es puter dan es goyang masih suka bikin kangen, mengingatkan saya pada masa-masa sekolah dulu, suka jajan dan menikmati es puter dan es goyang sambil bersenda gurau dengan teman-teman dulu saat masih menggunakan seragam putih biru.
Saya memang suka menikmati jajanan yang dijual oleh penjaja makanan di depan sekolah, seperti mie ayam, bakso, otak-otak dan pempek bulat, siomay, bakwan Malang, dan kue seperti kue cubit, kue ape dan kue lekker serta minuman pelepas dahaga seperti es doger, es podeng, es cendol, es puter, es goyang dan cincau hijau.. hmm… nikmatnya… dasar tukang jajan.. semuanya terasa enak di lidah saya.
Masih dalam petulangan makanan dan minuman Kampoeng Tempo Doeloe di acara Jakarta Fashion Food Festival yang berlokasi di La Piazza Kelapa Gading, begitu melihat antrian di stand es puter, sepupu saya berjalan dengan cepat sekali, ikutan antri untuk membeli roti bakar yang diisi dengan dengan es puter.
Cara untuk membakar rotinya pun sangat sederhana menggunakan wadah alumunium yang jauh dari modern, dimana pemanasannya menggunakan arang hitam di bawahnya, mirip dengan jagung bakar, serta roti yang digunakan adalah roti jadoel yang tebal, antrian di sini cukup panjang dan lamanya waktu untuk melakukan pemanggangan roti yang memakan  waktu sekitar 10 menit, sementara sepupu saya antri, saya pun  sibuk mengambil beberapa foto untuk KoKi dan KoKiers.

 



Tidak jauh dari stand es puter ini, lagi-lagi terlihat orang berkerumun di depan suatu stand, segera pula saya melangkahkan kaki ke sana, oh.. ternyata para pembeli terutama anak-anak sedang memilih rasa es goyang.. Hmm… saya juga tergiur dengan es goyang ini, sudah lama sekali tidak menikmati enaknya es goyang ini, setelah puas mengambil foto-foto es goyang ini, akhirnya saya ikut mencicipi es goyang rasa durian, hmm… nikmat, segar dan enak…
Es goyang ini, biasa disebut juga dengan es lilin karena bentuknya panjang seperti lilin dan lebih terkenal dengan sebutan es goyang, karena cara pembuatannya di goyang-goyang, seperti terlihat pada foto, penjual sedang menggoyang-goyang gerobaknya. Harga es goyang ini sebesar Rp. 3.000, - kalau mau dilapisi dengan cokelat, dengan cara dicelup, harganya sebesar Rp. 5.000,-. Es goyang ini masih dapat di temui di depan sekolah Theresia, Jakarta Pusat dan sekolah-sekolah lainnya, dan beberapa penjual es goyang ini masih suka berkeliling ke rumah penduduk, usai bubaran sekolah, jika dagangannya belum habis.
Kini seiring dengan perkembangan jaman, es goyang bentuknya pun sudah lebih besar mirip dengan ice cream modern, dan rasanya juga lebih bervariasi ada rasa durian, kacang hijau, strawberry, cokelat, alpukat, nangka, yang menjadi favorit tetap rasa durian dan kacang hijau. Setelah menikmati es goyang rasa durian, tadinya saya mau membeli lagi rasa kacang hijau, akhirnya tidak jadi, karena jajanan lainnya seakan-akan memanggil saya untuk mampir pula ke sana.
Meskipun saat ini es goyang mendapat saingan dari es potong produk negara tetangga yang banyak di jual di depan food courts mal, tetap saja es goyang lebih enak, menurut saya lho.







Setelah menikmati es goyang ini, saya kemudian mengelilingi dari satu stand ke stand makanan lainnya, untuk meminta izin kepada pedagang untuk mengambil foto-fotonya, dan para pedagang ini sangat ramah, dan bersedia mengobrol dengan saya, meskipun saya tidak membeli barang dagangnya. Begitu banyak makanan dan minuman yang ditawarkan di acara ini, hmm… rasanya saya harus kembali berkunjung ke sana lagi pada keesokan harinya, untuk benar-benar menikmati makanan dan minumannya, dan pada hari ini saya cukup memuaskan diri untuk mengambil foto-fotonya untuk KoKi dan KoKiers.
Ketika sedang asik mengambil foto pedagang taoge goreng serta tahu gejrot, di sebelahnya ada es cincau hijau, lagi-lagi saya mampir ke sana untuk membeli segelas es cincau hijau dan mengambil foto-fotonya. Kabarnya es cincau ini adalah minuman khas Bogor, dan di depan toko-toko tas yang menjamur di kota Bogor, selalu ada penjual es cincau dengan pikulannya yang khas.
Es cincau ini masih dapat dijumpai di sekolah-sekolah di Jakarta, biasanya sudah menggunakan gerobak, bukan pikulan, dan di food courts mal di Jakarta, harga es cincau hijau ini berkisar antara Rp. 3.000 – Rp 5.000,-, sedangkan yang dijual di mal, bersamaan dengan minuman juice harganya sekitar Rp. 10.000,- cukup mahal memang, karena pedagang makanan dan minuman ini di mal harus membayar sewa dengan sistem bagi hasil, semua pembayaran atas makanan dan minuman pada kasir pengelola mal.
Cincau hijau ini selain rasanya nikmat dan segar, banyak pula khasiatnya untuk mengurangi panas dalam, demam dan tekanan darah tinggi, untuk pengobatan, disarankan tidak menggunakan es dan santan.
Cara pembuatan cincau hijau ini dengan melakukan perendaman daun cincau, kemudian di remas-remas atau dihancurkan yang menghasilkan semacam gel cincau. Penyajian es cincau hijau ini menggunakan santan, gula cair dan es serut, biasanya saya memesan es cincau hijau ini tanpa santan, rasanya tetap enak juga.
Selain cincau hijau, ada pula jenis cincau hitam, biasanya dapat disajikan dengan sirup ataupun sebagai pelengkap pada es teler dan es campur.





Kaum Melarat Penemu Makanan Enak Mahal

Konon 8 dekade yang lalu nelayan di Jepang hidupnya sangatlah sengsara. Mereka yang menangkap ikan, tetapi ikannya untuk dijual dan mereka beserta keluarganya harus menahan diri untuk tidak memakannya. Mereka hanya menyantap sisa bagian ikan, udang dan kepiting yang tak laku dijual. Sisa-sisa itu yang sesungguhnya adalah "afval" atau "sampah" mereka coba olah agar masih bercita rasa, diberi bumbu dan diawetkan.
 
Usai Perang Dunia II perekonomian dan standar hidup Jepang naik luar biasa, tertinggi didunia. Saat itu seorang kakek mengolah resep nelayan melarat itu melalui proses teknologi canggih dan dikemas rapih. Produk baru ini langsung digemari konsumen dan menjadi food dressing sehari-hari yang paling populer didalam makanan setiap keluarga. Produk ini diberi nama RICE SEASONING yang cocok untuk ditabur diatas nasi putih, sushi, tahu goreng, pasta atau sandwich.
 
(Legend of Ajishima Furikake, dikutip dari Ajishima Rice Seasoning packaging).
 
 
 
 
 
 
 
Siapa yang tak kenal CAP CAY ? Aku kira semua KoKiers sudah pernah mencicipi, baik yang versi halal maupun yang tidak. Istilah Cap Cay sendiri berasal dari bahasa Hokkian yang arti harafiahnya "Sepuluh Sayuran" dan nama itu setahu ku cuma dikenal di Indonesia. Walau Cap Cay jelas masakan China tetapi ternyata dinegeri China sendiri tidak dikenal...............memang ada yang menduga itu berasal dari Taishan suatu daerah di China yang penduduknya banyak mengembara (macam orang Padang dan Batak barangkali) atau dimasa Dinasti Qing.
 
Ada pula yang memperkirakan Cap Cay pertama kali disajikan oleh jurumasak Duta Besar Li Hung saat berkunjung ke New York pada tanggal 29/08/1896 untuk menjamu pembesar China dan Barat. Tetapi aku lebih sreg kepada kisah berikut, yaitu penemu masakan Cap Cay ini adalah para imigrant China di San Francisco yang didatangkan dari China untuk memasang rel kereta api. Soalnya penduduk lokal sendiri baik Indian maupun hitam tidak kuat bekerja (banyak yang sakit atau mati) di medan yang begitu ganas cuacanya. Nah, sebagian dari mereka yang habis kontrak kerjanya meneruskan tinggal di USA dengan bekerja jadi kuli atau pekerja didapur Restoran Barat dan yang punya sedikit modal serta keberanian membuka Binatu (cuci pakaian) dan/atau Warung Makan China. Yang bekerja didapur Restoran Barat mendapati bahwa restoran banyak membuangi sisa-sisa potongan sayur  dan tetelan daging macam-macam ketempat sampah. Dia merasa sayang, maka minta izin untuk dibawa pulang......................
 
Setibanya dirumah dia bereksprimen memasaknya sampai akhirnya tercipta rasanya yang cocok. Lalu dia bagi-bagikan kepada tetangga, sanak familinya dan teman-temannya ................... terbukti mereka juga menyukainya. Maka dia memberanikan diri buka warung Cap Cay dengan pelanggan mula-mula ya kuli-kuli China bahkan kemudian kuli-kuli ras-ras lainnya. Lama kelamaan masakan ini yang di USA dinamakan CHOP SUEY (apa artinya aku tidak tahu) dikenal luas di USA, sehingga di masa itu bertebaran Warung atau Restoran Chop Suey diberbagai kota di USA dan pelanggannya bukan lagi  kuli-kuli melainkan orang-orang berduit.
 
Barangkali didunia ini etnik China adalah yang paling rajin menekuni otak-atik resep makanan, dari suatu bahan inferior menjadi masakan superior. Apa yang dibuang oleh etnik lainnya, oleh mereka di-"sulap" jadi makanan lezat dan mahal. Siapa sangka SARANG BURUNG WALET yang berasal dari air liur burung walet bisa menjadi makanan yang amat mahal ? Siapa nyana CEKER AYAM yang dulunya dibuang atau paling-paling untuk bikin kuah bulion orang miskin sekarang malah  dijadikan sajian di pesta makan YUM CHA (dim sum) dan sekarang dijadikan komoditi ekspor Australia ke Hongkong dan China ?
 
"HISIT" atau "SIRIP IKAN HIU" menjelma jadi masakan mahal. Siapa sudah merasakan nikmatnya sup hisit telur kepiting ?
 
 
 
 
 
 
"BEGGAR CHICKEN" atau "AYAM PENGEMIS" yang diketemukan oleh pengemis kini jadi sajian mewah di restoran berprestige.
 
 
 
 
 
 
 
REBUNG (BAMBOO SHOOT) yang awalnya hasil korek-korek tanah oleh penduduk miskin yang kelaparan di musim dingin boleh pula ikut nongkrong di restoran kaum berada.
 
BLACK TRUFFLE yang dijuluki BLACK GOLD berharga $ 3,000 per kg. Jenis fungus yang mula-mula ditemukan di salah satu hutan di Perancis masih bersaudara dengan mushroom dan tumbuh tersembunyi dibawah permukaan tanah diantara akar pepohonan Oak dan Hazelnut. Penemuan tidak sengaja oleh petani gurem dikemudian hari jadi makanan paling bergengsi didunia kuliner. Penulis Alexandre Dumas menyebutnya sebagai "the gastronome's holy of holies".
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
NASI JAMBLANG dikota Cirebon awalnya ditujukan untuk makanan kuli pelabuhan. Segala jenis masakan termasuk nasi dibuat dalam kemasan yang sangat kecil dan memakai daun jati..................tetapi disitulah keunikan dan kelezatannya. Kombinasi masakan yang disantap ada ditangan pelanggan. Maksud semula dibuat kecil-kecil adalah untuk memungkinkan pelanggan yang kantongnya cekak mengatur budget makannya, tetapi bagi kaum berduit itu malah itu porsi yang pas dan menggelitik, tidak bikin mual.
 
Sekarang ini penggemar Nasi Jamblang bukan hanya para marginal melainkan juga yang bermobil mewah, bukan pula melulu orang Cirebon melainkan juga dari kota-kota lainnya. Dan Nasi Jamblang untuk kelas atas (mungkin kualitas bahannya beda dan variasi jenisnya lebih banyak) jelas-jelas mahal.
 
 
 
 
 
 
 

Tips Pengiriman Barang Import

Ada beberapa hal yang pertimbangan jasa pengiriman barang atau importir untuk melaksanakan pengiriman import atau import door to door sebagai berikut yang bisa dijadikan pertimbangan dalam proses pengiriman barang:
Packing
Jenis packing mapun kekuatan packing sangat mempengaruhi apakah barang anda bisa selamat tiba tanpa kerusakan yang berarti.
Dalam proses packing ini perlu dilihat beberapa hal: jenis barang (pecah belah, cairan, makanan, dan sebagainya) beberapa ekspedisi tidak mau mengangkut barang pecah belah jika packing yang kita buat tidak kuat. Untuk pecah belah biasanya dilakukan packing tambahan berupa packing kayu. Tentu hal ini akan berpengaruh terhadap harga packingnya. Perlu di-ingat dalam proses pengiriman barang akan banyak dilakukan proses handling, mulai dari barang di ambil di tempat anda, di gudang ekspedisi, pada saat dimuat di kendaraan (truk) atau pada saat proses pemuatan di pesawat maupun setelah barang tiba di tujuan. Semakin banyak handling (import door to door) yang dilakukan maka semakin besar juga resiko kerusakan barang. Jadi jenis packing akan mempengaruhi barang tersebut rusak atau tidak lebih baik anda buat web untuk perusahaan pengiriman barang di desain web
Pengiriman melalui udara
Jika anda mengirim barang melalui udara, sebaiknya tanyakan dulu ke perusahaan pengiriman barang tersebut seberapa besar / berat yang diperbolehkan. Karena untuk tujuan-tujuan tertentu kita tidak boleh mengirim berat barang lebih dari jumlah yang ditentukan. Misal hanya dibatasi per koli cuma 150 kg saja. Lebih dari 150 kg harus dibagi menjadi 2 koli. Hal ini dikarenakan memang aturan dari operator pesawat. Begitu juga dengan dimensi/ukuran barang.
Pengiriman melalui darat
Bisa menggunakan truk atau bis dan juga saat ini ada yang menyediakan “wagon bus” dimana bentuknya seprti bis tetapi hanya untuk angkut barang saja. Carilah perusahaan ekspedisi yang mempunyai jasa pengiriman yang sudah terjadwal setiap hari-nya. Memang cukup sulit mengetahui apakah suatu perusahaan ekspedisi itu mempunyai jadwal yang tetap atau tidak. Banyak juga perusahaan ekspedisi yang menunggu memberangkatkan barang sampai mereka mendapatkan muatan penuh baru berangkat. Jadi tidak heran jika ekspedisi a bisa kirim 2 hari untuk jkt-yogya sementara ekspedisi b bisa satu minggu.
Jika muatan sablon digital anda banyak dan harus dimuat dalam 1 truk, maka sebaiknya anda charter saja truk tersebut. Ini lebih aman karena barang tidak naik dan turun antara tempat anda, gudang ekspedisi dan tempat tujuan. Sebagai contoh perusahaan mebel di jepara hampir selalu mengirim barang mereka dalam 1 truk besar untuk dikirim ke setiap pelanggan mereka di luar kota.
Pengiriman laut
Jika muatan anda banyak (misal 20 – 25 m3) sebaiknya anda booking saja 1 container 20 feet. Atau booking 1 truk dimana nantinya truk tersebut akan naik keatas kapal. Jika barang anda sedikit memang mau tidak mau barang anda harus digabung dengan barang-barang lain.

:. ARTIKEL Memahami Konsep Modifikasi Supply Chain

Istilah supply chain mungkin sudah kerap didengar. Didalam Bahasa Indonesia sering dijumpai terjemahan supply chain sebagai “Rantai Pengadaan atau Penyediaan ataupun Pasokan Barang dan Jasa”.  Pada hakikatnya supply chain adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu dan ke hilir (upstream – downstream), dalam proses dan kegiatan yang berbeda, yang menghasilkan nilai yang berwujud dalam barang dan jasa ditangan pengguna atau konsumen akhir. Proses dan kegiatan yang berbeda tersebut melibatkan hubungan antara para pelaku, dari penghasil atau pemasok, pembuat atau pengolah, pendistribusi atau penyalur sampai kepada pengguna atau konsumen.
Pola hubungan mereka tidak hanya merupakan “suatu mata rantai yang tersambung” tetapi juga merupakan “suatu jaringan mata rantai”. J. Aitken - pakar di bidang ini, lebih lanjut mendefiniskannya menjadi “suatu jaringan organisasi yang saling terkait dan saling ketergantungan antara satu dan lainnya dan secara bersama-sama bekerja untuk mengawasi, mengelola, dan melakukan perbaikan pada aliran pengadaan barang dan jasa serta informasi sejak dari penghasil atau pemasok sampai kepada pengguna atau konsumen akhir”. Dari sini dapat difahami bahwa filosopi manajerial didalam supply chain merupakan pengelolaan suatu jaringan mata rantai pengadaan barang dan jasa sebagai suatu kesatuan yang menyeluruh, dan bukan secara terpisah-pisah.
Konsep supply chain menggambarkan adanya proses, kegiatan dan hubungan yang terjadi dan saling ketergantungan dan mempengaruhi pada jaringan organisasi dan para pelaku didalamnya merupakan pendekatan populer untuk menelaah pengadaan barang dan jasa secara lebih luas termasuk juga persaingan pasar.
Jika diamati secara umum supply chain komoditi-komoditi ekspor utama dari produk olahan pertanian dan perkebunan daerah sering kali cukup panjang. Rentang jaringan yang panjang ini dimulai dari petani/penghasil, pengumpul, pedagang/koperasi, pedagang besar/pengolah awal, sampai kepada eksportir.
Beberapa komoditi sebut saja kopi atau minyak wangi (dari olahan nilam) bila dirunut pada produk olahan atau akhir dari komiditi-komoditi tersebut, setelah diterima importir atau pembeli diluar daerah penghasil, untuk dapat sampai konsumen akhir, masih ada rentang agen perantara (intermediary agents) pada jaringan mata rantai lebih lanjut. Importir akan menjual komodit tersebut kepada pihak prosesor (industri) yang akan mengolahnya  lebih lanjut  menjadi produk olahan lanjutan atau produk siap pakai (finished product), setelah itu industri akan menjualnya kepada pendistribusi atau penyalur besar, penyelur besar juga akn menjualnya lagi kepada pengecer baik besar, menengah atau kecil, mulai dari tingkatan supermarket, toko sampai tingkatan kedai/kios.
Pengelolaan jaringan mata rantai komoditi tersebut sebagai suatu kesatuan yang menyeluruh mengharuskan terjadinya kemitraan antara para pelakunya. Menilik sejumlah permasalahan seperti inkonsistensi mutu, minimnya pendapatan petani, transparansi harga, lemahnya nilai tambah produk, keterbatasan akses pasar dan informasi, kesulitan kredit pra ekspor (pre-export credit financing) atau dukungan modal kerja dan lainnya, para pelaku didalam supply chain dituntut untuk bersama berupaya menjawab secara bertahap permasalahan yang ada dengan melakukan kaji ulang terhadap supply chain, jika perlu melakukan modifikasi.
Dinamika persaingan pasar dan perubahan preferensi konsumen terhadap komoditi atau produk dengan mutu tertentu (khusus, spesial atau sertifikasi) bernilai jual lebih tinggi di negara-negara tujuan utama ekspor telah membuka ceruk pasar atau peluang-peluang bisnis baru. Modifikasi supply chain dengan mempersingkat saluran distribusi, membuat kemitraan bisnis (business partnerships) antara petani atau kelompok tani, koperasi dan perusahaan pengolah kepada akses pasar lebih luas dengan membuka hubungan langsung dengan para pembeli di luar negeri diharapkan menjadi salah satu pilihan strategi menghadapi persaingan pasar global terutama dalam memanfaatkan ceruk pasar atau peluang-peluang bisnis baru yang muncul dari perubahan preferensi konsumen dan dalam memperbaiki sistem pemasaran komoditi atau produk ekspor daerah dan nasional. (Suhendra)